PANGKALPINANG — Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalpinang berhasil mengevakuasi empat anak buah kapal (ABK) KM Nur Aini yang mengalami mati mesin akibat sambaran petir di perairan Pantai Pesaren, Tuing, Kabupaten Bangka, pada Senin (13/10/2025).
Peristiwa itu bermula ketika KM Nur Aini berangkat dari Pelabuhan Pangkalarang pada Minggu (12/10/2025) pukul 09.00 WIB menuju perairan Pesaren untuk memancing ikan. Kapal yang membawa empat orang ABK tersebut adalah:
- Ahmad Fauzi (27), asal Jawa Barat
- Achmad Fauzi (23), asal Jawa Barat
- Taufik Hidayat (24), asal Jawa Barat
- Andika Permana (27), asal Pangkalarang
Setelah tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, kapal lego jangkar dan para ABK mulai memancing hingga malam hari. Namun, pada Senin dini hari sekitar pukul 04.36 WIB, hujan gerimis disertai petir terjadi di lokasi. Salah satu sambaran petir mengenai kapal dan menyebabkan sistem kelistrikan seperti aki, lampu, dan dinamo starter hangus terbakar.
Akibatnya, mesin kapal tidak dapat dihidupkan meski telah dicoba diperbaiki hingga pukul 10.00 WIB. Salah satu ABK kemudian menghubungi pemilik kapal untuk meminta pertolongan. Pemilik kapal lantas melapor ke Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi.
Mendapat laporan tersebut, Kantor SAR Pangkalpinang segera mengerahkan satu tim rescue menggunakan KN SAR Karna 246 menuju lokasi kapal yang berada di koordinat 1°23’10.62″S 105°59’29.94″E, atau sekitar 60 mil laut dari Pelabuhan PTS Pangkalbalam.
Sesampainya di lokasi, tim SAR berkomunikasi dengan para ABK untuk memastikan posisi kapal sebelum melakukan evakuasi. Keempat ABK berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Tim kemudian menarik KM Nur Aini ke Pelabuhan PTS Pangkalbalam menggunakan KN SAR Karna 246.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa seluruh ABK berhasil dievakuasi dengan selamat.
“Setelah menerima informasi kejadian, kami langsung mengirim satu tim menggunakan KN SAR Karna 246. Saat dievakuasi, keempat ABK dalam keadaan selamat. Kapal mereka mati mesin diduga akibat sambaran petir pada subuh hari. Dua ABK kami evakuasi ke KN SAR Karna, sementara dua lainnya tetap di kapal yang kami towing menuju dermaga PTS Pangkalbalam,” jelas Oka.