PANGKALPINANG – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas B Pangkalpinang atau Basarnas Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar simulasi penyelamatan di laut sebagai penutup pelatihan dasar bagi 27 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Selasa (18/11/2025). Kegiatan berlangsung di Pantai Pasir Padi dan menjadi ujian akhir sebelum para peserta resmi dinyatakan lulus.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengatakan simulasi ini sangat penting mengingat sekitar 60 persen operasi Basarnas di Babel terkait kecelakaan kapal. Karena itu, kemampuan teknis penyelamatan di laut menjadi prioritas dalam pembekalan para CPNS.
Sinergi dengan Polda Babel
Pelatihan ini juga memperlihatkan kuatnya kolaborasi Basarnas dengan berbagai pihak. Salah satu bentuk dukungan datang dari Polda Kepulauan Bangka Belitung yang meminjamkan helikopter untuk mendukung kelancaran simulasi.
“Di Kepulauan Bangka Belitung, kami betul-betul bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder,” ujar I Made Oka. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolda atas dukungan yang diberikan, sembari menegaskan pentingnya kerja bersama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Bekal Profesional dengan Alut Modern
Dalam simulasi ini, para CPNS diperkenalkan pada berbagai teknik penyelamatan menggunakan alat utama (alut) modern, seperti kapal, pesawat, hingga helikopter. Didukung fasilitas lengkap—mulai dari landasan di Balai Diklat, instruktur bersertifikat, penjamin mutu dari LAN, hingga kapal berukuran 40 meter—pelatihan dipastikan berjalan optimal.
Di akhir kegiatan, dilakukan prosesi penyematan baret dan penyiraman air oleh orang tua masing-masing peserta sebagai simbol kelulusan pelatihan dasar.
“Kami mengucapkan selamat kepada 27 orang yang telah lulus latihan dasar SAR. Tetap berikan yang terbaik, sesuai arahan Kabasarnas, untuk menjadi profesional, berintegritas, dan memiliki kemampuan dengan alut yang modern dan teruji,” pesan I Made Oka Astawa.
Setelah dinyatakan lulus, para CPNS Basarnas akan melanjutkan pembekalan lanjutan sesuai spesialisasi masing-masing, seperti jungle rescue, water rescue, dan penyelaman, untuk memperkuat kemampuan operasional di lapangan.

















