BANGKA BARAT, SOROTAN BANGKA.COM – Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat pada Juli 2024 mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 101,63.
Tekanan inflasi secara y-on-y kembali menguat pada tingkat 0,46 persen setelah sebelumnya berada di tingkat 0,27 persen.
Sedangkan secara month-to-month (m-to-m), Kabupaten Bangka Barat mencatat deflasi yang lebih dalam dibandingkan bulan Juni 2024, yakni sebesar 0,61 persen, dibandingkan deflasi sebelumnya sebesar 0,21 persen.
“Secara year-to-date (y-to-d), Kabupaten Bangka Barat mengalami deflasi sebesar 0,55 persen. Secara umum, sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga konsisten mengalami deflasi secara m-to-m, mirip dengan kondisi pada bulan Juni 2024,” kata Kepala BPS Bangka Barat, I Ketut Mertayasa.
Ketut menyampaikan secara y-on-y seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada periode Juli 2024 sudah mengalami inflasi.
“Inflasi y-on-y tertinggi tercatat dialami oleh Kota Pangkalpinang sebesar 1,40 persen. Sedangkan, inflasi y-on-y terendah tercatat dialami oleh Bangka Barat sebesar 0,46 persen, Kabupaten Bangka Barat berada diposisi kedua terendah secara y-on-y,” ucapnya.
Ditinjau secara series, terjadi pelemahan tekanan inflasi selama beberapa bulan terakhir, mulai dari Maret hingga Juli 2024
Deflasi pada bulan Juli 2024 menjadi yang terdalam sepanjang tahun. Kata dia hal ini disebabkan oleh efek pasca hari raya yang mengurangi tekanan inflasi dibandingkan bulan sebelumnya.
“Deflasi Kabupaten Bangka Barat bulan Juli 2024, secara month-to-month dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil sebesar 0,62 persen,” katanya.
Beberapa komoditas yang memengaruhi deflasi di antaranya bawang merah, ikan tenggiri, sawi hijau, cabai merah, dan ikan kerisi
Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya juga memberikan andil terhadap deflasi secara month-to-month, yaitu sebesar 0,03 persen.