Join Our Team
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445H
NOMOR URUT PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT PILKADA SERENTAK TAHUN 2024
Bangka BaratHeadline

Lakatambang di Bangka Barat Kembali Menelan Korban Jiwa

407
×

Lakatambang di Bangka Barat Kembali Menelan Korban Jiwa

Sebarkan artikel ini
Anggota Polsek Jebus saat mendatangi lokasi kejadian kecelakaan tambang, di Desa Telak, Kecamatan Paritiga, Kabupaten Bangka Barat. Foto/Istimewa
Anggota Polsek Jebus saat mendatangi lokasi kejadian kecelakaan tambang, di Desa Telak, Kecamatan Paritiga, Kabupaten Bangka Barat. Foto/Istimewa

BANGKA BARAT, SOROTANBANGKA.COM — Kecelakaan tambang (Lakatambang) kembali menelan korban jiwa, kali ini terjadi di Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, pada Jumat (17/05/2024) siang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media, peristiwa nahas itu melibatkan para pekerja tambang inkonvensional (TI) yang menggunakan mesin diesel jenis Dong feng milik seseorang berinisial AG.

APPLY NOW
Scroll kebawah untuk lihat konten

Peristiwa itu bermula saat korban berinisial RR (23) bersama tiga orang rekan kerjanya yakni BY (17), SI (46), dan AG (19), mulai bekerja di lokasi kejadian sekitar pukul tujuh pagi.

Kemudian sekira pukul satu siang, BY tidak lagi mendengar suara mesin Dong feng yang mereka gunakan. Dia segera mengecek dan mendapati mesin tersebut telah tertutup lumpur. Lebih mengejutkan lagi, dia melihat AG sudah tertimbun lumpur hingga dada, sedangkan korban tidak terlihat sama sekali.

BY segera memanggil rekan-rekannya, untuk membantu melakukan pencarian terhadap korban. Tak lama berselang korban berhasil ditemukan dan segera dibawa ke Klinik Bhakti Timah Parit Tiga.

Kapolsek Jebus, Kompol Albert Tampubolon membenarkan ada salah satu pekerja tambang yang beroperasi di Desa Telak meninggal dunia. Ia mengatakan korban merupakan warga yang berdomisili Desa Airgantang.

“Iya benar ada kecelakaan tambang tadi, kami mendapatkan informasi itu pada Jumat siang. Kemudian anggota Polsek Jebus langsung merapat ke lokasi kejadian, dan juga mendatangi kediaman korban,” ujar Albert Tampubolon.

Albert Tampubolon menambahkan, pihak keluarga korban memutuskan untuk tidak melakukan visum maupun otopsi, lantaran menganggap insiden tersebut sebagai musibah.

“Korban sempat dibawa rekan kerja ke Klinik Bhakti Timah. Namun, setibanya di klinik, dokter jaga mengkonfirmasi bahwa korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Kemudian dibawa ke rumah orang tuanya,” katanya.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan kerja di sektor tambang inkonvensional di Kecamatan Paritiga, mengingatkan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

error: