BALEHO HUT KOTA MENTOK 2025
CitizenGaya HidupKesehatanOpini

Kesalahan Logika Perokok

513
×

Kesalahan Logika Perokok

Sebarkan artikel ini

Anecdotal lebih kepada bentuk klaim yang dibuat sendiri. Anecdotal memang tidak selalu salah tapi kesimpulannya tidak dengan prinsip metodologi ilmiah.

Perokok yang menggunakan Anecdotal ini tergolong orang-orang yang berpendidikan rendah atau tidak menggunakan ilmu pengetahuan yang diuji kebenarannya sebagai dasar berpendapat sehingga dapat dikatakan dungu.

APPLY
Scroll kebawah untuk lihat konten

Argumentum Ad Populum yang selanjutnya
menjadikan cacat logika para perokok. Sama halnya seperti sebuah demokrasi di
Indonesia yang mana kuantitas lebih dipercaya ketimbang kualitas. Suara
terbanyak akan mempengaruhi prilaku individu ketimbang yang sedikit. Dalam
Argumentum Ad Populum sesuatu yang salah bisa saja dianggap benar atau wajar
apabila dilakukan oleh banyak orang. Misalnya, banyak orang yang merokok
didalam bus, maka wajar saya juga melakukannya. Pendapat yang keliru ini
digunakan perokok untuk mencoba membuktikan sesuatu bahwa publik juga setuju. Argumentum Ad Populum adalah cacat logika yang memanfaatkan popularitas atau kuantitas.

Begging The Question adalah logical Fallacy
lainnya yang juga sering digunakan oleh para perokok. Begging The Question
digunakan dengan menarik kesimpulan memakai argumen sebelumnya dan dilakukan secara siklis atau menjadikan argumen awal menjadi kesimpulan akhir. Misalnya, merokok disebut bisa membuat mati, tidak merokok pun tetap akan mati, jadi
merokok atau tidak merokok tetap mati. Dalam cacat logika Begging The Question,
argumen hanya berdasarkan asumsi bukan dengan bukti yang kuat. Memutar mutar argumen awal dan menjadikannya kesimpulan akhir.

Degradasi etika dan cacat logika para
perokok suatu tindakan yang perlu dihentikan agar tidak kebablasan. Upaya
membatasi ruang perokok kembali lagi perlu dilakukan dengan tegas. Pembatasan
ruang-ruang publik yang tidak diperbolehkan untuk merokok harus benar-benar
terimplementasikan baik itu secara kesadaran atau dengan paksaan. Denda bagi
pelanggar yang merokok juga mesti ditegakkan agar menekan perilaku merokok
ditempat umum. Dukungan tempat-tempat usaha yang memeperjualbelikan rokok agar
tidak menjual rokok kepada anak dibawah usia 19 tahun juga penting untuk
menjaga generasi yang terbebas dari perilaku merokok.

Citizen

Sesakti itukah HTI sampai hari ini tidak tersentuh hukum? Padahal sudah 8 tahun menjadi organisasi terlarang. Bandingkan dengan JAD, J

error: