Penulis : Bryan Bimantoro.
Sarjana Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi isu hangat belakangan karena di masa ini para politikus sedang membuktikan bargaining position dirinya di arena perpolitikan; siapa yang paling punya pengaruh terkuat dia yang akan mendapatkan porsi terbanyak. (Pradana, Mahatva Yoga Adi: 2020).
Tiap tokoh politik daerah akan bertarung di tingkat nasional untuk merebut surat rekomendasi dari partai politik demi menyukseskan dirinya dalam Pilkada 2024. Jalan itu akan mulus jika bargaining positionnya kuat, tapi jika tidak, jalur kedekatan keluarga akan jadi pilihan.
Di level kabupaten, Pilkada Belitung Timur dinilai menarik oleh Komisioner Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jafri. (Pos Belitung : 3/8/2024). Hal itu karena bakal-bakal calon yang mengapung ke permukaan diketahui masih ada hubungan darah dengan politikus kaliber atas di tingkat nasional.
Terdapat nama Ali Reza Mahendra yang digadang-gadang menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan cabup petahana, Burhanudin. Ali adalah anak bungsu dari politikus nasional, Yusril Ihza Mahendra. Kader Partai Bulan Bintang (PBB) yang masih berusia 28 tahun ini akan ikut meramaikan panggung politik Belitung Timur dengan latar belakang hukum yang dimilikinya.
Hampir sama dengan abangnya yang lebih dulu terjun ke politik Belitung Timur, Yuri Kemal Fadlulloh. Namun Yuri kalah saat melawan Burhanudin yang memenangkan kontestasi pada Pilkada sebelumnya. Modal politik yang dimiliki Ali menggendong nama bapaknya dipercaya bisa jadi nilai tawar dalam Pilkada Belitung Timur 2024.
Pasangan Ali, yaitu calon bupati petahana, Burhanudin juga diketahui merupakan adik dari Khairul Efendi, Bupati Belitung Timur tahun 2007-2010. Khairul Efendi sendiri sebelumnya adalah wakil dari Bupati Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di periode 2005-2010. Namun, karena Ahok mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung tahun 2007, meskipun akirnya gagal, maka Khairul Efendi naik menjadi bupati.